Perlu kita ketahui, bahwa Sekolah/Madrasah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berperan dalam pembentukan karakter generasi bangsa yang unggul dan berakhlak mulia. Pendidikan karakter merupakan pondasi bangsa yang sangat penting dan perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Pendidikan karakter dapat ditumbuhkan melalui kegiatan pembiasaan dan keteladanan. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk memberikan pembiasaan dan keteladanan yang baik yaitu kegiatan salam pagi. Kegiatan ini dilakukan di pagi hari untuk menyambut kedatangan siswa di sekolah.

MTs Muhammadiyah Sukarame, Bandar Lampung  memiliki Pembiasaan 6S (Salam, Salim, Senyum, Sapa, Semangat, Sumringah) yang diterapkan Guru – Guru dalam menanamkan karakter pada anak di Madrasah. Dimulai dari pembiasaan pagi, menyambut kedatangan siswa, pada proses pembelajaran sampai dengan bisa menerapkannya di rumah masing – masing. Dengan ditanamkan pemahaman dan karakter-karakter yang baik diharapkan mampu menjadi kebiasaan dan gaya hidup anak-anak masa kini.

Budaya 6S terutama yang dilakukan setiap pagi hari adalah budaya untuk membiasakan diri agar selalu dapat berinteraksi dengan orang lain dengan Salam, Salim, Senyum, Sapa, Semangat, Sumringah. Kegiatan tersebut sebagai bentuk pembentukan karakter dan nilai-nilai kehidupan pada siswa, dan juga sebagai bentuk excellent service kepada orang tua siswa yang telah mempercayakan mendidik putra-putrinya di Madrasah ini. Sehingga orang tua tidak perlu khawatir dengan melepaskan anaknya untuk di didik di MTs Muhammadiyah Sukarame. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin dan sudah terjadwal bagi para guru dan Kepala Madrasah. Mereka menunggu kedatangan siswa/i di pintu gerbang sekolah mulai pukul 6.25 sampai 7.10 pagi. Siswa yang datang baik diantarkan oleh orang tua atau sendiri, langsung menghampiri Guru untuk mengucapkan salam dan berjabat tangan.

Siswa putra berjabat tangan dengan Bapak Guru, sedangkan siswa putri berjabat tangan dengan Ibu Guru. siswa juga berjabat tangan tidak hanya dengan Bapak/Ibu Guru, tetapi seluruh stakeholder yang berada di sekolah termasuk tenaga kependidikan dan tenaga pendukung. Selain itu mereka akan memberikan kata-kata motivasi dan teguran bagi yang tidak menggunakan pakaian yang lengkap. Hal itu dilakukan untuk membiasakan siswa berkomunikasi dengan Guru agar terjalin kedekatan dan keakraban diantara keduanya.

Berjabat tangan mempunyai banyak manfaatnya sebagaimana dalam sabda Nabi Muhammad SAW  “Jika dua orang bertemu kemudian saling berjabat tangan dan memuji Allah serta meminta ampunan kepada-Nya, maka keduanya akan diberi ampunan.” (HR. Abu Daud No. 4535) Dengan pembiasan 6S yang dilakukan oleh para Guru dalam menyambut siswa akan memberikan suasana yang penuh kedekatan dan keakraban antara siswa dan Guru. Sehingga akan tercipta suasana yang kondusif di lingkungan sekolah. Dengan harapan, tujuan dari kegiatan ini akan menumbuhkan rasa hormat para siswa terhadap orang lain terutama kepada yang lebih tua untuk melakukan kebiasaan baik dengan melakukan  pembiasaan 6S (Salam, Salim, Senyum, Sapa, Semangat, Sumringah) setiap bertemu. (IT Muhisa)